Dari Mana Sebenarnya Asal Barang Thrift?

RewearNews

11/10/2025

Dari Mana Sebenarnya Asal Barang Thrift?

Kalau kamu sering belanja thrift, kamu pasti pernah mikir: “Ini barang-barang bekas tapi kok bisa sampai sini?” Nah, ternyata perjalanan barang thrift itu panjang, lintas negara, dan melibatkan industri global yang nilainya miliaran dolar.

Berikut penjelasan yang sudah diringkas dan dibuat lebih asik tapi tetap akurat. 👇

1. Banyak Barang Thrift Berasal dari Negara Kaya

Kebanyakan pakaian bekas yang masuk ke pasar thrift di seluruh dunia awalnya berasal dari negara-negara berpendapatan tinggi, seperti:

  • negara-negara Eropa,

  • Amerika Serikat,

  • negara Asia maju,

  • serta China.

Menurut data perdagangan dunia, Uni Eropa menyumbang sekitar 30% ekspor pakaian bekas global, disusul China 16%, dan Amerika Serikat sekitar 15%.
Setiap tahun, dunia memperdagangkan lebih dari 24 miliar item pakaian bekas — jumlah yang gila besarnya!

2. Kemana Semua Pakaian Bekas Itu Dikirim?

Sebagian besar pakaian bekas tersebut dikirim ke negara-negara berkembang di:

  • Afrika

  • Asia

  • Amerika Latin

  • dan sebagian Eropa Timur

Kenapa ke negara berkembang? Karena pasar pakaian bekas di sana sangat besar — daya beli masyarakat cenderung lebih rendah, sehingga baju bekas menjadi pilihan yang lebih terjangkau.

3. Bagaimana Barang Thrift Mengalir dalam Rantai Global?

Alurnya cukup unik:

  1. Awalnya berasal dari donasi
    Orang-orang di negara maju sering menyumbangkan pakaian ke lembaga amal, kampanye pengumpulan tekstil, atau thrift shop lokal.

  2. Disortir & dikemas jadi bal (bale)
    Barang yang tidak terjual atau tidak dibutuhkan lagi dikemas dalam bentuk bal besar untuk diekspor.

  3. Masuk ke negara tujuan
    Importir di negara berkembang membeli bal tersebut, membukanya, lalu memilah:

    • Mana yang layak jual

    • Mana yang bisa diperbaiki

    • Mana yang sebenarnya sudah jadi limbah

  4. Dijual kembali di thrift store / pasar lokal
    Dari sinilah muncul toko-toko thrift yang kita kenal, baik offline maupun online.

4. Dampak & Dinamika Pasar Pakaian Bekas Dunia

Industri pakaian bekas berkembang cepat. Sejak 1990-an hingga sekarang, jumlah ekspor pakaian bekas naik dari setengah juta ton menjadi hampir 3,6 juta ton.

Tren ini bikin industri thrift jadi bagian penting dari:

  • ekonomi sirkular,

  • akses pakaian murah,

  • dan peluang usaha di banyak negara.

Tapi di sisi lain, ada juga masalahnya:

  • Banyak pakaian yang dikirim sebenarnya sudah tidak layak pakai.

  • Akhirnya menumpuk di TPA, dibakar, atau mencemari lingkungan.

  • Beberapa negara berkembang mulai keberatan karena menjadi “tempat pembuangan tekstil dunia”.

5. Lalu, Bagaimana dengan Indonesia?

Di Indonesia dikenal dua istilah penting:

  • Preloved → barang bekas milik pribadi.

  • Thrift → barang bekas yang diimpor secara massal.

Banyak toko thrift di Indonesia mengambil stok dari impor pakaian bekas.
Namun, menurut aturan perdagangan dalam negeri, impor pakaian bekas sebenarnya dilarang. Meski begitu, industri thrift tetap hidup — baik lewat jalur formal maupun informal.

Karena tingginya permintaan, muncul rantai pasok yang tidak selalu terlihat oleh konsumen.